Pemilihan sabun cuci juga mendapat perhatian khusus, yakni menggunakan produk aman untuk wadah makanan dan tidak meninggalkan residu berbahaya bagi siswa.
Relawan SPPG Santua Barangin berjumlah 47 orang, dengan sistem kerja bergiliran dan pembagian tugas per bagian. Mereka menerima upah Rp110.000 per hari, dengan tambahan insentif bagi koordinator tim. Program ini menjadi sumber penghidupan baru bagi warga yang sebelumnya bekerja di sektor informal.
“Biasanya saya kerja proyek bangunan, tapi sekarang proyek lagi sepi. Jadi bersyukur bisa bekerja di SPPG,” kata salah satu relawan.
Selain menjaga kebersihan wadah makanan, para relawan juga mendapat pendampingan dari tenaga kesehatan serta pengawasan dari Polres Sawahlunto melalui Dokkes, yang rutin melakukan pemeriksaan keamanan pangan.
Langkah ini merupakan bentuk dukungan daerah dalam memastikan kualitas layanan makan bergizi bagi pelajar, demi menunjang kesehatan anak dan mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. (rdr/ant)

















