Tema wakaf yang diangkatnya dalam penelitian merupakan bentuk kepeduliannya terhadap potensi besar ekonomi umat yang belum tergarap optimal.
Dia menilai, pengelolaan wakaf yang profesional dan produktif dapat menjadi instrumen penting dalam mengentaskan kemiskinan dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
“Wakaf bukan hanya tentang amal ibadah, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang besar. Jika dikelola dengan baik, ia dapat menjadi sumber pembiayaan alternatif yang membantu banyak sektor kehidupan,” ungkapnya.
Mahyeldi menempuh studi di UniSHAMS sejak Oktober 2022 lalu, dalam penyelesaian tesisnya, ia dibimbing oleh Prof. Yusuf dan Prof. Kamal, serta Prof. Yahya Oon sebagai ketua tim penguji.
Dia berhasil lulus sidang tesis pada Juli 2025 lalu dan hari ini, ia mengikuti wisuda bersama ratusan mahasiswa dari berbagai negara dengan didampingi oleh istri tercinta, Ny. Harneli Mahyeldi. (rdr/adpsb/bud)

















