“Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi dasar pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Melalui sinergi antar fakultas, pusat riset, dan dunia industri, ITB siap memperkuat kontribusi akademik dari hulu hingga hilir,” kata Tatacipta.
Indonesia diketahui memiliki 15 jalur metalogeni hasil mineralisasi logam dari proses magmatik, dengan total panjang sekitar 15.000 kilometer. Namun, baru sekitar separuh wilayah yang tereksplorasi.
Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut potensi mineral kritis dan logam tanah jarang di Indonesia masih belum termanfaatkan secara maksimal.
“Padahal kebutuhan industri dalam negeri dan pengembangan teknologi hilirisasi sangat besar,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Kementerian ESDM menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, dan Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk memperkuat kerja sama dalam eksplorasi mineral dan batubara (minerba) di Indonesia. (rdr/ant)
















