Yassierli menegaskan komitmen menghadirkan transformasi ketenagakerjaan yang inklusif, adaptif, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Kebijakan Kemnaker, menurutnya, harus memberi manfaat nyata bagi pencari kerja, pekerja, maupun dunia usaha, sesuai amanat Presiden Prabowo Subianto.
Sementara itu, dari Oktober 2024 hingga Oktober 2025, Kemnaker mencatat capaian penting melalui peningkatan kualitas pelatihan vokasi, perluasan kesempatan kerja, dan penguatan perlindungan tenaga kerja, termasuk di luar negeri.
Program unggulan, Magang Nasional Batch 2, menargetkan 80.000 peserta dan berlangsung 24 November 2025 – 23 Mei 2026. Program ini bertujuan memperkuat hubungan dunia pendidikan dan industri serta meningkatkan daya saing tenaga kerja muda. “Program magang ini bukan sekadar penempatan sementara, tetapi membangun jembatan antara kompetensi dan kebutuhan industri,” tutup Yassierli. (rdr/ant)

















