Menbud juga menegaskan bahwa kekayaan arkeologis Indonesia mencakup berbagai situs prasejarah, termasuk lukisan gua tertua di dunia berusia 51.200 tahun di Leang Karampuang, Sulawesi Selatan; Gua Lida Ajer di Sumatra Barat yang menunjukkan kehidupan Homo sapiens di hutan hujan 60.000 tahun silam; serta Gua Harimau di Sumatra Selatan yang merekam perkembangan budaya sejak 22.000 tahun lalu hingga awal Zaman Logam.
“Di Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara pun terdapat ribuan piktograf yang menggambarkan aktivitas berburu, menari, ritual, dan pelayaran Austronesia yang membentuk peradaban Asia Tenggara dan Indo-Pasifik,” katanya.
Fadli menegaskan bahwa di tengah pesatnya globalisasi dan kemajuan teknologi, masa depan warisan budaya Indonesia bergantung pada pelestarian dan pengembangan yang berkelanjutan.
Ia juga menegaskan komitmen Indonesia sesuai amanat Pasal 32 ayat (1) UUD 1945 untuk memajukan kebudayaan nasional dan membangun identitas bangsa menuju visi World Capital of Culture.
“Kami mengajak komunitas UISPP dan seluruh peserta konferensi untuk bersinergi dalam membangun kebudayaan bersama,” pungkasnya. (rdr/ant)

















