“Saya luruskan, saya tidak pernah kenal dengan kontraktornya dan tidak tahu perusahaannya. Saat sidak ke lokasi memang saya bertemu beberapa orang yang saya kenal karena mereka orang Bukittinggi, tapi saya tidak tahu posisi mereka dalam proyek itu,” jelasnya.
Ramlan menegaskan bahwa persoalan “kenal atau tidak kenal” tidak ada kaitannya dengan proses pekerjaan.
“Kita bekerja secara profesional. Proses lelang dilakukan secara terbuka dan sesuai aturan. Jadi jangan sampai informasi ini dibelokkan. Silakan beri kritik yang membangun,” ujarnya.
Ia berharap proyek pembangunan gedung pustaka yang menggunakan dana dari pemerintah pusat itu dapat diselesaikan tepat waktu, sehingga bisa selesai pada akhir tahun ini. (rdr/ant)

















