SOLOK, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, S.P., menghadiri kegiatan “Panen Padi Sawah Pokok Murah Sekolah Lapangan Tematik Kecamatan Junjung Sirih” yang berlangsung di Nagari Paninggahan, Kabupaten Solok.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta kelompok tani dari berbagai nagari sekitar.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Solok, Candra, S.H.I., Plt Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Dedek Sri Aulia, Camat Junjung Sirih, Neni Amelia, S.STP., Kabid Penyuluhan Pertanian Kabupaten Solok, Musmulyadi, S.P., Kepala BRMP Provinsi Sumbar, Bayu, Perwakilan Forkopimda Kabupaten Solok, Pratama, Sespri Gubernur Sumbar, Nolly Eka Putra, serta niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama, dan kelompok tani dari sepuluh kelompok, di antaranya Lubuak Cangkiang, Sehati, Sumber Mata Air, Pematang Tinggi, Puncak Gagoan, Manimbang Raso, Bunda Sahara, Kubang Saiyo Sejahtera, Belakang Pudung, dan Badunsanak.
Dalam arahannya, Gubernur Mahyeldi mengapresiasi sinergi petani yang berhasil menerapkan inovasi pertanian ramah lingkungan dengan penggunaan pupuk organik mandiri.
Ia menyebut, hasil panen meningkat hingga 20 persen dengan biaya yang lebih hemat, berkat pendampingan penyuluh dan penerapan sistem Sekolah Lapangan Tematik (SLT).
“Pemerintah Provinsi Sumbar konsisten mengalokasikan 10 persen APBD untuk sektor pertanian, karena 57 persen masyarakat hidup dari sektor ini, dengan kontribusi 22 persen terhadap PDRB daerah. Pertanian bukan hanya soal pangan, tapi juga penggerak utama ekonomi masyarakat,” ujar Mahyeldi.
Ia juga menegaskan bahwa semangat pembangunan pertanian di Sumbar sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam mewujudkan kemandirian dan swasembada pangan nasional.
Pemerintah Provinsi juga mendukung pengembangan 2.000 hektar lahan kopi di Kabupaten Solok, sebagai bagian dari diversifikasi produk pertanian bernilai tambah.
Selain panen raya, kegiatan ini diisi dengan doa bersama, sambutan dari sejumlah pejabat daerah, sesi tanya jawab, penyerahan produk kopi bubuk hasil olahan petani milenial Paninggahan berlabel Kopi Bubuk Rimbo Ulul, serta sesi foto bersama.
Program “Sawah Pokok Murah” di Kabupaten Solok terbukti memberikan hasil positif. Produksi padi meningkat hingga 7 ton per hektar, dengan penggunaan pestisida yang berkurang signifikan, sementara para petani kini telah mampu memproduksi pupuk kompos secara mandiri.
Wakil Bupati Solok, Candra, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini berhasil meningkatkan panen dari 4–5 ton menjadi 6–7 ton per hektar.
Ia menyebut bahwa Kabupaten Solok kini berfokus pada dua sektor utama, yaitu pertanian dan pariwisata. Target produksi tahun ini mencapai 316.000 ton, dengan 80 persen hasilnya menopang pasokan pangan daerah sekitar.
“Kabupaten Solok siap menjadi penyedia bahan baku dapur MBG,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Penyuluhan Pertanian Kabupaten Solok, Musmulyadi, S.P., menyampaikan terima kasih atas dukungan Gubernur Sumbar terhadap sektor pertanian.
Ia menjelaskan, kegiatan ini sekaligus menjadi penutupan dari 11 rangkaian Sekolah Lapangan Tematik tahun 2025 yang melibatkan 14 kecamatan.
Fokus kegiatan ini adalah menekan penggunaan pestisida dan pupuk kimia lebih dari 50 persen, serta meningkatkan hasil panen hingga 24 persendibanding metode konvensional melalui penggunaan lampu perangkap hama di malam hari.
Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa inovasi dan pendampingan berkelanjutan dari penyuluh pertanian mampu mengubah cara bertani masyarakat secara signifikan.
Gubernur Mahyeldi berharap peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Solok dapat berlangsung konsisten setiap musim, sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan petani yang mandiri dan berdaya saing.
“Kita ingin petani semakin sejahtera, mandiri, dan berdaya saing tinggi, sehingga sektor pertanian terus menjadi tulang punggung ekonomi Sumatera Barat,” tutup Mahyeldi. (rdr/adpsb)

















