Nurwan, Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang, menambahkan bahwa peralatan pertanian harus dirawat dan dimanfaatkan dengan baik agar manfaatnya berkelanjutan. Ia juga mendorong pengembangan usaha arang batok kelapa menjadi produk bernilai jual lebih tinggi, misalnya briket, serta pengelolaan budidaya itik petelur yang membutuhkan keterampilan khusus.
Ketua Forum Nagari Koto Lalang, Maulana Sardi, menyampaikan apresiasi atas bantuan tersebut. Menurutnya, program ini membantu petani dan pelaku UMKM yang selama ini terkendala modal dan kapasitas produksi, serta diharapkan menjadi sumber pendapatan berkelanjutan bagi Karang Taruna.
Lurah Koto Lalang, Hartati, menilai kolaborasi ini menjadi model pemberdayaan masyarakat yang patut dicontoh. Salah satu penerima manfaat, Riko, pengrajin arang batok kelapa, mengaku terbantu karena bantuan modal memungkinkan peningkatan kapasitas produksi dari 100 kilogram per tiga hari menjadi lebih besar, sehingga pendapatan pun meningkat.
“Bantuan ini bukan hanya soal uang, tapi merupakan bentuk kepercayaan agar kami bisa mandiri,” ujar Riko. (rdr/ant)

















