“Bagi negara anggota ASEAN, persatuan bukan sekadar slogan, melainkan strategi untuk menjaga perdamaian dan keamanan regional,” tegasnya.
Prabowo juga mengapresiasi kerja sama para Menteri Luar Negeri dan Menteri Ekonomi ASEAN dalam menghadapi tantangan geoekonomi, serta menyoroti pentingnya pembaruan ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) dan penguatan kerangka ekonomi digital kawasan.
Ia menegaskan, kekuatan ASEAN di kancah global harus berakar pada pondasi yang kuat di dalam negeri agar mampu memainkan peran kredibel dan konstruktif dalam membentuk tatanan dunia yang adil dan inklusif.
“Pondasi yang kuat di rumahlah yang memampukan kita membangun jembatan ke dunia,” ujarnya.
Presiden menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa perjalanan ASEAN dari masa konflik menuju kerja sama merupakan bukti nyata kekuatan solidaritas kawasan. Ia menekankan agar peringatan 50 tahun Treaty of Amity and Cooperation (TAC) dan 15 tahun East Asia Summit Bali Principles pada tahun depan dijadikan momentum memperkuat semangat kebersamaan, bukan sekadar seremoni. (rdr/ant)

















