“Nilai historis ini menjadi ruang pembelajaran bagi generasi muda. Banyak bukti fisik jejak perjuangan dari masa kolonial hingga kemerdekaan yang masih terjaga di Bukittinggi,” ujarnya.
Dinas Pariwisata melakukan berbagai upaya edukatif, seperti menempatkan pemandu wisata terlatih, memasang papan informasi dan kode QR untuk panduan digital, serta bekerja sama dengan sekolah dalam kegiatan edukasi lapangan.
Selain menjaga keaslian situs sejarah melalui program konservasi berkala, Pemkot juga mengembangkan konsep “Heritage Walk”, yakni rute wisata terpadu yang menghubungkan berbagai situs sejarah di pusat kota. (rdr/ant)

















