Menurutnya, pertumbuhan kredit yang masih moderat disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi pasca-aksi demonstrasi dan kerusuhan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
“Harapan saya, dengan penempatan dana Rp200 triliun itu, pertumbuhan kredit dan ekonomi akan semakin kuat. Kita akan pantau terus, kalau kurang, bisa saja kita tambah lagi likuiditasnya,” ujar Purbaya.
Sebagai informasi, pemerintah menempatkan dana dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun di lima bank Himbara untuk memperkuat likuiditas perbankan dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Rinciannya, Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing mendapat Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun. (rdr/ant)

















