Selain itu, Purbaya juga meminta BPJS Kesehatan mengoptimalkan sistem teknologi informasi (IT) yang mereka miliki. Ia mencatat ada sekitar 200 pegawai IT di BPJS Kesehatan, jumlah yang dinilainya besar dan bisa dimanfaatkan untuk memperkuat integrasi data nasional.
“Saya minta mereka integrasikan seluruh sistem IT di Indonesia dan pakai AI (kecerdasan buatan). Dengan begitu, klaim bermasalah bisa cepat terdeteksi,” ujarnya.
Ia berharap sistem tersebut dapat berjalan maksimal dalam enam bulan ke depan dan menjadikan BPJS Kesehatan sebagai salah satu institusi dengan sistem IT terbaik di dunia.
“Kalau bisa, BPJS kita akan jadi sistem IT rumah sakit terbesar dan terbaik di dunia,” katanya.
Purbaya menambahkan, pemerintah tidak akan memberikan sanksi jika BPJS Kesehatan belum mampu memenuhi target tersebut, namun berharap lembaga itu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
“Saya lihat banyak masyarakat yang tak mampu bisa operasi mahal berkat BPJS, saya kaget dengarnya. Kalau hasilnya baik, kenapa tidak kita teruskan,” tutur Purbaya. (rdr/ant)

















