Kegiatan yang bertepatan dengan peringatan hari Tsunami Sedunia ini ditargetkan diikuti sekitar 200 ribu warga dari 55 kelurahan di delapan kecamatan yang berpotensi terdampak bencana tsunami.
“Pelaksanaan simulasi ini mengusung prinsip zero accident, serta mengajak seluruh pihak untuk mendukung agar kegiatan berlangsung aman, tertib, dan bermanfaat bagi masyarakat.”
“Kesiapsiagaan menghadapi bencana merupakan salah satu perhatian utama Pemerintah Kota Padang pada Progul Padang Sigap,” tegasnya.
“Walaupun kita memiliki infrastruktur, petugas, dan relawan, kalau warganya tidak siap maka hasilnya tidak akan optimal.”
“Karena itu saya minta kepada camat dan lurah agar sosialisasi ini sampai ke pintu-pintu rumah warga. Tempelkan stiker jalur evakuasi, petakan titik pengungsian, dan lakukan latihan bersama masyarakat,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Hendri Zulviton menjelaskan bahwa workshop yang diikuti lebih kurang 921 peserta ini, terdiri dari kepala sekolah, ketua RW dari delapan kelurahan terdampak, perwakilan instansi, lembaga, dunia usaha, rumah sakit, perbankan, perhotelan, serta unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Padang.
“Workshop ini difokuskan bagi instansi dan lembaga yang belum memiliki rencana maupun peta evakuasi.”
“Dalam waktu dekat, kegiatan akan dilanjutkan dengan latihan gladi ruang dan gladi peta sebagai tahap lanjutan dari persiapan simulasi besar yang akan digelar pada awal November nanti,” tutupnya. (rdr/pr-pdg)

















