“Banyak organisasi perantau Minang yang sudah ada. Melalui IKM, kami ingin menyatukan semuanya. Kini IKM telah hadir hampir di seluruh provinsi,” jelas Andre.
Ia juga menekankan bahwa IKM tidak hanya berfokus pada pelestarian budaya, tetapi juga pada kegiatan sosial dan kemanusiaan. “Kami sudah menyalurkan bantuan untuk pengungsi Minang di Papua serta korban banjir di Bali. Kami ingin IKM berperan sebagai mitra aktif pemerintah daerah di mana pun berada,” tambah Wakil Ketua Komisi VI DPR ini.
Dukungan terhadap langkah tersebut datang dari KBRI Tokyo. Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo, Maria Renata Hutagalung, mengungkapkan apresiasinya atas terbentuknya IKM Jepang. “Saat ini jumlah warga Indonesia di Jepang telah mencapai sekitar 230 ribu orang, meningkat empat kali lipat dalam empat tahun terakhir,” ujarnya.
Renata berharap IKM Jepang dapat menjadi tempat yang menaungi seluruh diaspora Indonesia di Jepang. “Semoga DPLN IKM Jepang menjadi rumah yang hangat, tidak hanya bagi warga Minang, tetapi juga bagi seluruh WNI di Jepang,” kata Ketua DPD Gerindra Sumbar. (rdr)

















