AROSUKA, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Solok menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor pertanian dan mendorong investasi produktif sebagai strategi utama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Solok, Candra, dalam Rapat Koordinasi Perekonomian Sumatera Barat Tahun 2025 di Auditorium Gubernur Sumatera Barat, Padang, Senin (20/10). Rakor ini mengangkat tema “Tantangan dan Peluang Investasi Kab/Kota dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat Tahun 2025–2029.”
“Kalau kita dukung sektor pertanian, dampaknya langsung dirasakan masyarakat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Solok,” ujar Wabup Candra.
Candra menekankan pentingnya dukungan konkret terhadap sektor pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Solok. Ia juga memaparkan potensi besar komoditas kopi Solok yang telah dikenal sejak era kolonial.
Kabupaten Solok saat ini mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian untuk pengembangan 2.000 hektare lahan kopi, termasuk revitalisasi 1.050 hektare kebun lama di Junjung Sirih.
Namun, terdapat kendala akses jalan menuju wilayah tersebut yang melintasi hutan suaka alam.
“Kami berharap ada solusi konkret dari pemerintah pusat agar potensi kopi ini bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.
Wabup Candra juga menyoroti persoalan tambang ilegal yang dinilai merugikan daerah dan merusak lingkungan. Pemerintah Kabupaten Solok telah mengusulkan kepada Gubernur Sumbar untuk melegalkan 13 titik tambang, agar dapat dikelola oleh Koperasi Merah Putih.

















