Ia mengimbau warga agar melakukan aktifitas ke kebun lebih dari satu orang, melakukan aktifitas di kebun mulai pukul 09.00 sampai 16.00 WIB, mengandangkan ternak di kandang dan lainnya.
Saat tim sampai di lokasi, salah seorang warga Aprimanando (38) sempat melihat keberadaan harimau di jalan saat mengambil sepeda motor bersama istrinya atas nama Desmaria (37).
Beberapa menit, harimau langsung melompat ke semak di sekitar jalan dan ia langsung memangil petugas BKSDA Sumbar bersama tim tidak jauh dari lokasinya.
“Saya gemetar melihat satwa dengan ukuran sekitar dua meter, karena baru pertama melihat secara langsung. Kalau melihat jejak sudah sering saat pergi ke kebun,” katanya.
Sementara Wali jorong Koto Tinggi, Mulyani menambahkan jejak harimau sering ketemu sama warga selama 2025. Namun yang dilaporkan baru Senin (6/10).
Selain jejak kaki satwa, ternak warga berupa anjing juga dimangsa sebanyak tiga ekor pada September 2025.
“Anjing dimangsa satwa ini saat diikat di pondok kebun dan dimangsa harimau. Dengan kejadian ini, masyarakat tidak ada tidur di kebun,” katanya. (rdr/ant)

















