“Perjalanan beliau layak untuk diteladani. Pemimpin sejati tidak diukur dari lamanya menjabat, tetapi dari seberapa besar nilai yang ia tinggalkan di hati masyarakat,” tambah Mahyeldi.
Sementara itu, Aristo Munandar mengenang perjalanannya selama lebih dari lima dekade di dunia pemerintahan. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan harus dijalankan dengan ketulusan dan tanggung jawab.
“Segala cobaan saya lalui dengan keikhlasan dan tekad untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Aristo pernah menjabat sebagai Camat Baso, Camat Nanggalo, dan Bupati Agam dua periode, serta Anggota DPRD Sumbar. Kini, ia masih mengabdi sebagai Ketua PMI Sumatera Barat hingga 2029.
Acara peluncuran buku ini, juga turut dihadiri oleh Gamawan Fauzi, mantan Gubernur Sumbar dan Menteri Dalam Negeri RI, serta para Bupati/Walikota di Sumbar beserta para pejabat di instansi pemerintahan, para akademisi, Ketua PWRI, Budayawan dan tokoh masyarakat Sumatera Barat. (rdr/adpsb/nov)





















