Sementara itu, Ketua Umum Paptekindo Asmar Yulastri menyebut pendidikan teknologi dan kejuruan tidak lagi cukup hanya menekankan keterampilan teknis. Vokasi juga harus menjadi motor pembangunan berkelanjutan yang mendorong pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, inovasi industri, dan pelestarian lingkungan.
Ia menambahkan, era transformasi digital dan ekonomi hijau membuka peluang besar bagi peningkatan mutu pembelajaran vokasi.
“Paptekindo berkomitmen menjadi wadah kolaborasi antar akademisi, praktisi, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan pendidikan teknologi dan kejuruan yang adaptif dan berkelanjutan,” kata Asmar.
Organisasi itu juga akan mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, memperkuat riset dan publikasi ilmiah, serta membangun jejaring nasional dan internasional antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah guna membentuk ekosistem vokasi yang relevan dan produktif. (rdr/ant)

















