JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan tiga kunci utama dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini ditujukan untuk 82,9 juta penerima manfaat yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta anak-anak dari jenjang PAUD hingga SMA.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/10), menyampaikan bahwa program MBG akan berjalan efektif, merata, dan berkelanjutan bila didukung oleh tiga fondasi utama: anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur.
Alokasi Anggaran
Pada tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana cadangan Rp100 triliun. Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil diserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan ke Presiden karena kemungkinan tidak terserap hingga akhir tahun.
Untuk tahun 2026, alokasi dana meningkat signifikan. BGN akan menerima Rp268 triliun, ditambah dana cadangan Rp67 triliun, sehingga total anggaran program MBG di APBN mencapai Rp335 triliun.
“Dengan 82,9 juta penerima manfaat, kita akan menyalurkan dana sekitar Rp1,2 triliun setiap hari. Bagi kementerian lain, itu bisa setara anggaran setahun, tapi bagi kami di BGN, itu kebutuhan sehari,” ujar Dadan.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Pelaksanaan Program MBG dijalankan oleh tenaga terlatih, yakni lulusan Sarjana Penggerak Pemuda Indonesia (SPPI) yang memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

















