Mentan juga menyebut, untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, terjadi deflasi harga beras sebesar 0,13 persen pada musim paceklik September 2025. Hal ini menunjukkan pasokan beras yang mencukupi dan harga yang terkendali.
“Stok cadangan beras pemerintah saat ini 3,8 juta ton, plus tambahan satu juta ton untuk operasi pasar. Ini menandakan pangan kita aman, bahkan berlebih,” ujarnya.
FAO pun menempatkan Indonesia sebagai negara dengan peningkatan produksi pangan terbesar kedua di dunia, setelah Brasil. Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) juga melonjak ke 124,36 poin, jauh di atas target nasional sebesar 110 poin.
“NTP naik berarti petani makin sejahtera. Ini kabar baik untuk seluruh rakyat Indonesia,” ucap Amran.
Amran menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya hilirisasi sektor pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat ekonomi desa.
“Kita tak boleh lagi ekspor bahan mentah. Semua harus diolah di dalam negeri agar keuntungannya dinikmati petani dan rakyat Indonesia,” pungkasnya. (rdr)

















