“Berat badan bayi bisa turun puluhan gram hanya karena sedikit peningkatan kadar polutan,” katanya.
Lebih lanjut, dr. Cynthia mengungkapkan bahwa dampak polusi tidak hanya bersifat fisik. Penelitian di Brasil dan Amerika Serikat juga menemukan hubungan antara paparan polusi lalu lintas dengan meningkatnya risiko gangguan neurologis seperti autisme (ASD) dan ADHD pada anak.
“Polusi udara adalah ancaman serius bagi generasi masa depan. Ia dapat mengganggu pertumbuhan, fungsi kognitif, dan perkembangan saraf anak,” tegasnya.
Untuk pencegahan, ia merekomendasikan penggunaan masker N95, pemantauan kualitas udara, dan membatasi aktivitas luar ruang saat tingkat polusi tinggi.
“Mari kita saling menjaga. Polusi udara bisa dikurangi bila semua pihak sadar bahwa ada lingkungan dan masa depan yang harus dijaga bersama,” tutupnya. (rdr/ant)

















