GUNUNGSITOLI, RADARSUMBAR.COM – Masyarakat di Kecamatan Gunungsitoli Utara dikejutkan dengan temuan puluhan bangkai babi yang membusuk di aliran sungai bawah Jembatan Bogae, penghubung Desa Hambawa dan Lasara Sowu, Senin (6/10/2025).
Temuan ini menambah keresahan publik setelah sebelumnya terjadi kericuhan di Pelabuhan Pelindo Gunungsitoli, ketika sejumlah pengusaha memaksa memasukkan ternak babi dari zona merah ke kota pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025.
Bau menyengat dari bangkai-bangkai tersebut tercium hingga ke permukiman warga di dua desa, Hambawa dan Lasara Sowu.
Kondisi ini membuat masyarakat tidak nyaman karena aliran sungai yang tercemar, serta aroma busuk yang terbawa udara dapat memicu gangguan kesehatan warga sekitar.
Pejabat Otoritas Veteriner Kota Gunungsitoli, drh. Menia Zendratö, membenarkan adanya penemuan bangkai babi di lokasi tersebut.
“Tim Terpadu Pengawasan Lalu Lintas sudah ke lokasi. Benar adanya bangkai babi dibuang di bawah jembatan Desa Lasara Sowu, Kecamatan Gunungsitoli Utara,” ujarnya.
Namun, Menia menjelaskan bahwa pengambilan sampel oleh Balai Veteriner (Bvet) tidak sepenuhnya berhasil. “Saat kami tiba, bangkai sudah dalam kondisi rapuh dan penuh belatung.”
“Hanya sebagian kecil sampel alternatif yang bisa diambil. Diperkirakan bangkai itu sudah berada di sana sekitar 3-4 hari,” jelasnya.
Salah seorang warga, Aper Ziliwu, mengaku terganggu dengan bau busuk yang menyebar dari lokasi pembuangan.
“Bau busuk terbawa angin sampai ke permukiman kami, sangat mengganggu aktivitas,” kata Aper.
Ia juga menyebut sempat melihat sejumlah petugas dari dinas dan kepolisian mengambil sampel di lokasi.

















