Selain pengawasan digital, tim gabungan Pemkot juga melakukan monitoring lapangan setiap pekan untuk mengecek langsung distribusi dan ketersediaan pupuk di kios resmi.
“Pengawasan lapangan ini penting agar tidak terjadi penyelewengan dan pupuk benar-benar sampai ke petani yang berhak,” tegas Henni.
Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, mengapresiasi kinerja DKP3 dan kelompok tani dalam menjaga pasokan pupuk di tengah tantangan cuaca dan harga.
“Pupuk subsidi bukan sekadar bantuan produksi, tapi instrumen strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Pemerintah menjamin distribusi yang adil dan transparan,” kata Riyanda.
Ia menegaskan komitmen Pemkot untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat dalam penguatan sistem distribusi pupuk yang efisien, digital, dan berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam visi Astacita, khususnya soal kedaulatan pangan nasional.
Dengan realisasi stabil, sistem digital terintegrasi, dan pengawasan lapangan yang aktif, Sawahlunto kini dinilai sebagai salah satu daerah dengan tata kelola pupuk subsidi paling akuntabel di Sumatera Barat. (rdr/ant)

















