Menurut Made, program ini bertujuan mendorong Sumatera Barat sebagai destinasi wisata alternatif yang menawarkan pengalaman gastronomi autentik dan ramah bagi wisatawan Muslim. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara saat libur akhir tahun, termasuk masa Natal dan Tahun Baru.
“Peserta famtrip diharapkan dapat mempromosikan pengalaman ini kepada audiens mereka masing-masing, baik konsumen langsung, pembaca media, maupun pengikut di media sosial,” tambahnya.
Kemenpar juga menekankan pentingnya sinergi antara pelaku industri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya dan kuliner di daerah. (rdr/ant)

















