Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pasaman, Wenny Thamsil, menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan edukasi mitigasi bencana bagi anak-anak PAUD dan TK. Kegiatan yang berlangsung di GOR Tuanku Rao Lubuk Sikaping itu diikuti sekitar 100 anak dari Kecamatan Lubuk Sikaping, didampingi guru dan orang tua.
“Bencana memang tak bisa dihindari, tapi risikonya bisa ditekan lewat pengetahuan sejak dini. Kami gunakan metode mendongeng agar anak lebih mudah memahami,” ujar Wenny.
Melalui cerita sederhana, anak-anak diajarkan langkah-langkah praktis seperti melindungi kepala saat gempa, atau mencari tempat tinggi saat banjir. Mereka juga diperkenalkan dengan alat evakuasi seperti perahu karet, serta edukasi dari personel damkar tentang kebakaran.
Wenny menambahkan, kegiatan edukasi bencana juga dilakukan secara rutin ke sekolah-sekolah di daerah rawan, terutama di pinggiran sungai besar dan kawasan perbukitan yang rawan longsor.
“Warga yang tinggal di tepi sungai dan lereng bukit harus waspada terhadap banjir dan longsor, apalagi saat curah hujan tinggi. Evakuasi mandiri harus dikuasai,” tutupnya. (rdr/ant)

















