Ramlan menyayangkan masih adanya penolakan terhadap imunisasi, baik dari masyarakat maupun beberapa sekolah. Salah satu sekolah bahkan dilaporkan tidak mengizinkan satu pun muridnya divaksin.
“Ini soal nyawa. Edukasi tentang pentingnya imunisasi harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Ramli Andrian, mengatakan pihaknya telah mengirimkan sampel darah dari 56 pasien ke laboratorium khusus Kementerian Kesehatan di Jakarta. Ia juga menyebut tim medis kini aktif melakukan imunisasi langsung ke sekolah-sekolah.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemkot telah menerbitkan surat edaran wajib imunisasi campak dengan nomor 400.7/968/DKK-P2P-SURV.SE/2025.
Tiga kelurahan dengan jumlah kasus campak terbanyak saat ini adalah Kelurahan Pakan Kurai, Tarok Dipo, dan Campago Guguak Bulek. (rdr/ant)

















