“Kan tidak semua orang dibutuhkan di ruang kantor. Sebagian nanti akan ditugaskan ke sekolah-sekolah sebagai tenaga administrasi,” jelasnya.
Menurutnya, kebijakan ini akan disertai dengan sistem reward and punishment yang tegas, bahkan sampai pemberhentian pegawai bila diperlukan.
“Sudah lebih dari 20 orang diberhentikan. Tapi selama ini tidak kami umumkan,” tambah Dedi.
Gubernur juga memastikan evaluasi ini mengacu pada standar capaian kinerja tiap unit organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. (rdr/ant)

















