Menurutnya pencegahan penyebab virus sangat diutamakan saat ini untuk menghindari berbagai pembatasan keagiatan yang berdampak di seluruh sendi kehidupan masyarakat.
“Mencegah lebih baik dari mengobati, kita sudah mengalami sebelumnya, kita akui kewalahan menghadapinya, apalagi nanti berakibat adanya pembatasan kegiatan masyarakat yang berujung pada perekonomian,” kata dia.
Dari enam kasus terbaru di Bukittinggi, satu diantaranya mendapat perawatan intensif di rumah sakit sedangkan lima kasus lainnya menjalani isolasi mandiri.
Dengan penambahan kasus itu, tercatat dari bulan Maret 2020 sampai saat ini, ada 4.417 warga Bukittinggi terpapar, 4.313 diantaranya sudah sembuh dan 98 orang meninggal dunia. (rdr/ant)

















