“Cabai dari luar provinsi juga terbatas, padahal biasanya bisa membantu menstabilkan harga di pasaran,” jelas Alfadri.
Untuk meredam gejolak harga, Pemkot Pariaman menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada Jumat pagi (26/9), bekerja sama dengan Bulog dan petani lokal. Tujuannya, untuk membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga di bawah pasar sekaligus menekan inflasi.
Namun, akibat turunnya produksi, pasokan cabai dalam GPM juga sangat terbatas.
“Dalam GPM kemarin, hanya tersedia 10 kilogram cabai merah keriting dari petani lokal. Produksi memang sedang rendah,” tambahnya.
Melalui GPM, pemerintah berharap dapat memutus mata rantai distribusi dan menekan peran tengkulak yang selama ini menjadi faktor kenaikan harga di tingkat konsumen. (rdr/ant)

















