BOLA, RADARSUMBAR.COM – Semen Padang FC (SPFC) harus menelan kekalahan 1-3 dari Bali United pada laga pekan ke-7 Liga Super Indonesia 2025/2026 di Stadion Haji Agus Salim Padang, Jumat (26/9/2025) sore.
Hasil ini membuat Kabau Sirah kian terpuruk di papan bawah klasemen sementara. Meski sempat menguasai jalannya pertandingan terutama di babak pertama, Semen Padang gagal memanfaatkan sejumlah peluang.
Bali United justru tampil lebih efektif lewat gol Boris Kopitovic (45+1’), Reyner Barusu (74’), dan Muhammad Rahmat (90+8’). Satu-satunya gol balasan tuan rumah dicetak Cornelius Stewart pada menit ke-77.
Usai laga, pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, melontarkan kritik keras terhadap wasit Steven Yubel Poli yang memimpin pertandingan.
Menurutnya, wasit terlalu banyak membuang waktu dalam melakukan pengecekan VAR. “Siapa yang membuang-buang waktu adalah wasit itu sendiri.”
“Sejak VAR datang, mengapa butuh begitu lama untuk melihat layar?” kata Almeida dalam konferensi pers.
Selain itu, Almeida juga menyoroti penalti untuk Bali United di akhir babak pertama yang dinilainya kontroversial.
“Saya melihat penalti itu seperti dicari-cari. Saat dia melihat rekamannya berulang-ulang, itu artinya dia sedang mencari sesuatu,” ujarnya.
Meski demikian, Almeida tetap menekankan bahwa timnya sebenarnya memiliki peluang besar untuk unggul lebih dulu. Namun, kelemahan finishing membuat peluang itu terbuang.
“Seharusnya sejak awal babak pertama kami bisa cetak gol. Tapi sayangnya tidak terjadi, dan akhirnya kami harus menerima kekalahan ini,” katanya.
Semen Padang FC harus menelan kekalahan pahit di kandang sendiri usai takluk 1-3 dari Bali United pada lanjutan BRI Super League 2025/26 pekan ke-7 di Stadion Haji Agus Salim Padang, Jumat (26/9/2025) sore.
Sejak awal laga, Kabau Sirah langsung mengambil inisiatif serangan lewat pergerakan sayap Cornelius Steward dan Irsyad Maulana.
Beberapa kali tusukan berhasil mengancam lini pertahanan tim tamu, namun masih gagal menembus rapatnya barisan belakang Bali United.
Tim Serdadu Tridatu membalas lewat kecepatan Irfan Jaya, tetapi upayanya masih mampu dipatahkan Leo Guntara dan Angelo Meneses.
Semen Padang FC bahkan sempat mendapat peluang emas melalui aksi solo run Cornelius Steward, namun bola berhasil diamankan Kadek Arel.
Petaka datang di penghujung babak pertama. Bola kemelut di kotak penalti Semen Padang mengenai tangan Leo Guntara.
Setelah meninjau VAR, wasit menunjuk titik putih. Boris Kopitovic yang maju sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya, membawa Bali United unggul 1-0 hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Semen Padang melakukan sejumlah pergantian pemain, termasuk memasukkan Armando Oropa dan Felipe Chaby untuk menambah daya dobrak.
Namun, alur permainan kembali berjalan monoton. Situasi makin sulit setelah Reyner Imanuel Barusu mencetak gol pada menit ke-74 untuk memperlebar keunggulan Bali United menjadi 2-0.
Kabau Sirah sempat memperkecil ketertinggalan lewat sundulan Cornelius Steward hanya tiga menit berselang. Semen Padang pun meningkatkan intensitas serangan di sisa waktu pertandingan.
Sayangnya, justru di masa injury time mereka kembali kecolongan dan kebobolan gol ketiga lewat sontekan Muhammad Rahmat. Skor 1-3 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. (rdr)

















