Pernyataan tersebut disampaikan Benni usai menerima aspirasi masyarakat Kecamatan Canduang terkait dampak lahar dingin. Warga, melalui wali nagari masing-masing, mengeluhkan lahan pertanian yang tertimbun material vulkanik dan kini tidak bisa digarap lagi.
“Ini tentu menjadi perhatian kita. Saya yakin persoalan ini bisa diselesaikan, asal ada koordinasi dan kemauan bersama,” tambahnya.
Banjir lahar dingin dari Gunung Marapi terjadi akibat curah hujan tinggi dan melanda empat kecamatan, yakni Ampek Koto, Canduang, Sungai Pua, dan Ampek Angkek.
Bencana tersebut menyebabkan kerusakan pada jembatan, aliran sungai, puluhan rumah, serta berbagai fasilitas umum. Selain itu, banyak lahan pertanian dan perkebunan warga ikut tertimbun material vulkanik. (rdr/ant)

















