Irvan menjelaskan, peningkatan jumlah investor pasar modal menjadi salah satu indikator kinerja utama (key performance indicator/KPI) BEI. Namun, target ini tidak dapat tercapai jika minat masyarakat terhadap pasar modal masih rendah.
“Edukasi memang penting, tetapi harus dibarengi dengan kesadaran dari masyarakat. Kami ingin dana yang mereka miliki bisa dikelola secara cerdas melalui instrumen yang tepat, sehingga memberi manfaat jangka panjang dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Lebih lanjut, Irvan menekankan pentingnya literasi keuangan dalam melindungi masyarakat dari praktik investasi ilegal maupun pinjaman online yang merugikan.
“Dengan memahami pasar modal dan pengelolaan keuangan, masyarakat bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan dan terhindar dari jebakan investasi bodong,” pungkasnya. (rdr/ant)

















