Selain kapal, Pemko Pariaman juga mengajukan permintaan perlengkapan snorkeling dan diving untuk mendukung aktivitas wisata bawah laut.
Kunjungan ke Kemenparekraf dilakukan pada Jumat (19/9) lalu, dengan sejumlah usulan lainnya seperti pembangunan dermaga apung di Pulau Angso Duo, penataan pedagang di Pantai Gandoriah, serta peningkatan infrastruktur pendukung pariwisata.
Ferialdi menambahkan, pihaknya juga mengusulkan agar Hoyak Tabuik—festival budaya khas Pariaman—kembali dimasukkan ke dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) yang digagas Kemenparekraf.
“Pariaman saat ini mengembangkan diri sebagai kota wisata, dengan sektor pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian masyarakat. Karena itu, dukungan pusat sangat kami butuhkan,” tegasnya. (rdr/ant)

















