PADANG, RADARSUMBAR.COM – Posisi Eduardo Almeida sebagai pelatih kepala Semen Padang FC (SPFC) berada di ujung tanduk usai rentetan hasil buruk di awal kompetisi Super League 2025/2026.
Dalam lima laga perdana, Kabau Sirah hanya meraih satu kemenangan atas Dewa United, satu hasil imbang kontra PSM Makassar, serta tiga kekalahan dari Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan PSBS Biak.
Hasil tersebut membuat Semen Padang FC terpuruk di peringkat 17 klasemen sementara dan harus mampu meraih kemenangan untuk beranjak dari zona merah.
CEO Semen Padang FC, Win Bernadino, menyebut pihaknya sudah meminta evaluasi menyusul kekalahan beruntun melawan PSBS Biak dan Persebaya.
Dia menegaskan, laga menghadapi Bali United di GOR Haji Agus Salim, Padang, Jumat (26/9/2025), bakal menjadi penentu nasib Almeida.
“Pelatih sudah diberi ultimatum. Wajib menang saat menjamu Bali United. Kalau kalah, posisinya sebagai pelatih kepala akan dievaluasi,” ujar Win.
Sementara itu, Bali United datang ke Padang dengan kondisi yang belum stabil. Dari enam laga awal, Serdadu Tridatu baru mengoleksi enam poin hasil satu kemenangan, tiga imbang, dan dua kali kalah.
Pelatih Bali United, Johnny Jansen, mengakui timnya masih dalam masa adaptasi dengan filosofi permainan baru.
Meski begitu, ia menegaskan tim tetap menargetkan kemenangan di Padang untuk memperbaiki posisi di klasemen.
Laga SPFC kontra Bali United diprediksi bakal berjalan ketat. Bagi Kabau Sirah, kemenangan bukan hanya untuk keluar dari zona degradasi, tapi juga menyelamatkan karier Eduardo Almeida. (rdr)

















