Bantuan yang dibawa DPP IKM berupa uang tunai yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan perantau. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi sarana untuk mempererat ikatan persaudaraan antarperantau Minang di tanah Papua, sekaligus memastikan mereka mendapat perhatian dan dukungan moral.
Selama ini, masyarakat Minang dikenal luas sebagai perantau yang ulet dan mampu beradaptasi di berbagai daerah, termasuk di Papua. Banyak di antara mereka yang menggantungkan hidup melalui usaha perdagangan, kuliner, hingga sektor jasa.
Di Yalimo, para perantau Minang sudah cukup lama menetap dan berkontribusi terhadap perekonomian setempat. Namun, kondisi yang tidak stabil belakangan ini membuat sebagian dari mereka terpaksa meninggalkan usaha dan rumah untuk mencari tempat yang lebih aman. Wamena kemudian menjadi tujuan utama karena relatif lebih kondusif dan terdapat komunitas Minang yang cukup besar di sana.
Dengan kehadiran DPP IKM, para perantau Minang yang mengungsi diharapkan tidak hanya mendapatkan bantuan materi, tetapi juga semangat dan motivasi untuk tetap bertahan. “Semoga bantuan ini bisa sedikit mengurangi beban mereka. Yang terpenting, kita ingin menyampaikan bahwa orang Minang selalu saling mendukung di manapun berada,” tutup Andre. (rdr)

















