Adapun usulan program yang disampaikan mencakup perbaikan Dermaga Apung Pulau Angso Duo yang rusak akibat gelombang laut, pendampingan pengelolaan sampah wisata oleh Kemenpar, mengingat isu ini menjadi tantangan serius dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan destinasi, pengadaan kapal katamaran dan peralatan diving/snorkeling untuk mendukung wisata bahari dan penyediaan kios UMKM di kawasan wisata guna meningkatkan ekonomi lokal dan daya tarik destinasi.
Yota Balad menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat menjadi sangat penting, terutama dalam kondisi fiskal yang terbatas. Menurutnya, dengan dukungan kementerian, pengembangan infrastruktur dan promosi wisata Pariaman dapat dipercepat.
“Kami optimistis, jika dibantu secara berkelanjutan, sektor pariwisata Pariaman bisa bersaing dengan daerah lain, bahkan menjadi destinasi unggulan di Sumatera Barat,” pungkasnya. (rdr/rudi)

















