Dukungan juga datang dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dalam percakapan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 19 September lalu, menyatakan niat Prancis untuk secara resmi mengakui Palestina pada 22 September sebagai bagian dari rencana perdamaian kawasan.
Negara Eropa lain seperti Luksemburg, Malta, Portugal, dan Andorra juga telah menyatakan kesiapannya untuk mengakui Palestina. Di San Marino, parlemen bahkan telah mengeluarkan keputusan untuk mendorong pemerintah memberikan pengakuan resmi sebelum akhir 2025.
Israel Ancam Pencaplokan Tepi Barat
Menanggapi gelombang pengakuan ini, Pemerintah Israel kembali mengancam akan mencaplok wilayah Tepi Barat, sebuah tindakan yang dinilai bertentangan dengan hukum internasional.
Pemerintah AS sendiri tidak secara terbuka menentang rencana tersebut. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bahkan memperingatkan negara-negara Eropa bahwa langkah pengakuan Palestina dapat memicu respons keras dari Israel, dan justru menyulitkan tercapainya kesepakatan damai.
Palestina Diakui 147 Negara, Jumlah Bisa Tembus 157
Sejak mendeklarasikan kemerdekaan pada 15 November 1988, Palestina telah diakui oleh 147 dari 193 negara anggota PBB. Dengan tambahan 10 negara baru yang diperkirakan akan menyampaikan pengakuan dalam Sidang Majelis Umum tahun ini, jumlah tersebut bisa naik menjadi 157 negara.
Turki, dalam berbagai forum internasional, kembali menyerukan pentingnya pengakuan terhadap Palestina untuk mendorong penyelesaian damai yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah. (rdr/ant)

















