“Orang tentu menginginkan sesuatu yang baru. Karena itu, untuk 2026 kami rancang sejumlah kegiatan inovatif agar lebih menarik dan relevan,” katanya.
Salah satu kegiatan baru yang diusulkan adalah parade multi-etnis, yang menampilkan kekayaan budaya warga Pariaman dari berbagai latar belakang, seperti Minangkabau, India, Jawa, Sunda, hingga etnis Tionghoa.
Sebagai bagian dari lobi dan koordinasi, Pemko Pariaman telah melakukan kunjungan resmi ke Kemenparekraf pada Jumat (19/9) dan bertemu dengan Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan.
Pihaknya optimistis dengan format baru dan dukungan yang kuat, Hoyak Tabuik akan kembali masuk dalam KEN 2026 dan mendapatkan bantuan promosi serta penyelenggaraan dari pemerintah pusat. (rdr/ant)

















