“Menikahkan anak di usia dini meningkatkan risiko stunting, bahkan bisa berdampak pada kematian ibu dan bayi. Kami sangat berharap masyarakat dapat menghindari praktik ini,” tegasnya.
Untuk menekan angka pernikahan dini, DP2KBP3A Lebak bekerja sama dengan Duta Genre (Generasi Berencana) dalam membentuk kelompok pusat informasi dan konseling remaja, yang bertujuan memberikan edukasi oleh dan untuk remaja.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari aplikasi e-PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), jumlah balita yang teridentifikasi positif stunting di Lebak mencapai 4.246 anak atau 4,18 persen dari total 101.513 balita yang terdata. (rdr/ant)
















