Bupati Solok, dalam sambutan yang dibacakan oleh Syafrudin, mengapresiasi kerja keras pengelola TBM dan berharap kehadirannya terus mendorong budaya literasi di tengah masyarakat.
Pengelola TBM, Esi, memaparkan sistem pengelolaan dan sejumlah program inovatif yang dijalankan, termasuk kolaborasi dengan Universitas Negeri Padang dalam mengolah limbah kulit kopi menjadi sabun. Program ini menjadi bukti bahwa TBM juga mampu menjadi pusat inovasi lokal.
Ketua Tim Penilai, Maman Suherman, menyatakan bahwa TBM ini berhasil masuk nominasi nasional setelah menyisihkan lebih dari 2.000 TBM lainnya di seluruh Indonesia. “Taman Ilmu ini lolos karena memiliki keunikan dan memenuhi delapan indikator utama serta 26 poin penilaian,” ujarnya.
Visitasi ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa taman bacaan masyarakat bisa menjadi kekuatan literasi sekaligus pusat transformasi sosial di tingkat nagari. (rdr)

















