PADANG, RADARSUMBAR.COM – PT KAI Divre II Sumatera Barat melakukan berbagai langkah antisipasi dalam menghadapi musim penghujan untuk memastikan perjalanan kereta api tetap aman dan lancar.
Upaya ini dilakukan guna meminimalisasi potensi gangguan perjalanan akibat cuaca ekstrem tingginya curah hujan, angin dan tiba-tiba panas terik yang dapat mengakibatkan banjir, longsor, maupun amblesan tanah yang berpotensi rawan bencana.
Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab menyampaikan bahwa faktor geografis wilayah Barat di petak jalan tertentu dapat terjadi pergerakan kontur tanah terutama pada musim penghujan.
Petugas prasarana jalan rel dan jembatan telah melakukan serangkaian mitigasi preventif untuk memperkuat jalur kereta terutama di 5 titik rawan di antara nya dari petak jalan stasiun Pauh Lima – Bukit Putus, Stasiun Duku – Lubuk Alung, Stasiun Lubuk Alung – Pariaman, Stasiun Lubuk Alung – Kayu Tanam dst. Daerah-daerah tersebut sudah di petakan sebagai daerah rawan longsor dan amblas, sehingga perlu diwaspadai saat musim hujan.
Jajaran petugas prasarana jalan rel dan jembatan melakukan serangkaian mitigasi preventif diantaranya menggunakan KA ukur untuk pemetaan perawatan prasarana prioritas atau alternatif lain dengan track geometry pemetaan troley untuk pengukuran jalur selain KA ukur.
Selain itu dengan pemeriksaan rutin dengan jalan kaki oleh petugas periksa jalan (PPJ) serta penambahan petugas ekstra di titik- titik rawan tersebut.
KAI Divre II Sumbar menyiapkan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di titik rawan dan lokasi strategis. AMUS terdiri dari beberapa material penting untuk pendukung langkah antisipasi penguatan tubuh badan rel yang meliputi rel cadangan, karung berisi pasir, batu kricak, bantalan beton dan bantalan kayu yang dapat langsung digunakan jika terjadi kondisi darurat.

















