Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, menegaskan pentingnya mendorong riset perguruan tinggi agar melewati tahapan hilirisasi dan mampu menjawab tantangan industri.
“Kita membangun ekosistem riset dari hulu, mulai dari perguruan tinggi. Tujuan akhirnya adalah menyelesaikan masalah nyata di masyarakat,” katanya.
Program ini melibatkan 151 perguruan tinggi, terdiri dari 79 PTN dan 72 PTS, serta 420 mitra industri. Fokus riset terbesar berada pada sektor elektronik dan digital, diikuti oleh makanan dan minuman, serta pertanian berbasis komoditas perkebunan.
Program Hiliriset 2025 menandai kolaborasi strategis antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam mendorong transformasi inovasi menuju Indonesia Emas 2045. (rdr/ant)

















