Bicara pariwisata, Sawahlunto ikut berkontribusi besar sebagai penyumbang kunjungan wisatawan di Sumbar.
“Alhamdulillah Sumbar kunjungan terakhir sekitar 20 juta wisatawan nusantara. Per Juli ini kita sudah 13 ribu wisatawan nusantara yang hadir di Sumbar dan 50 ribu wisatawan mancanegara. Kunjungan wisatawan ini ada peran dari Kota Sawahlunto,” katanya.
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra mengatakan kegiatan SISSCa tahun ini merupakan yang kesebelas kalinya. Acara ini bukan sekadar perayaan ataupun parade karnaval melainkan sebuah bentuk penghargaan tertinggi kepada warisan budaya nenek moyang yang tak ternilai harganya yaitu kain songket.
Ia menegaskan, songket dengan setiap benangnya yang terjalin menunjukkan identitas sejarah dan keindahan. Setiap motifnya menunjukkan filosofis yang mendalam menceritakan kisah tentang alam, tradisi dan spritualitas. Ini adalah harta karun yang harus dijaga dan dilestarikan bersama.
“Melalui karnaval ini kita ingin tunjukkan kepada dunia bahwa songket bukan hanya selembar kain melainkan sebuah karya seni yang hidup dan dinamis di era modern. Ini adalah kesempatan bagi para pengrajin kita untuk memamerkan kreatifitas mereka dan bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya kita sendiri,” katanya.
Ia berharap melalui karnaval ini dapat memperkaya khazanah budaya dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Songket Silungkang katanya, telah menjadi warisan budaya tak benda nasional. Dengan segala keunggulan dan nilai historis yang dimilikinya, tentu saja menjadi aset Kota Sawahlunto yang harus dijaga dan dilestarikan. “Salah satu upaya yang kami lakukan untuk melestarikan dan mempromosikan Songket Silungkang adalah melalui iven SISSCa ini yang termasuk dalam 100 kharisma iven nusantara pada Kemenparekraf,” terang Riyanda.
Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Erwita Dianti menyatakan Sawahlunto adalah kota yang kaya dengan nilai sejarah salah satunya Songket Silungkang yang kini menjadi warisan budaya tak benda.
Ia berharap SISSCa berlangsung sukses dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sawahlunto. Kemenparekraf juga memberikan sertifikat Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 kepada Sawahlunto yang rutin menggela SISCCa. (rdr)

















