Ia menambahkan, penetapan penerima bansos didasarkan pada Keputusan Menteri Sosial Nomor 79 Tahun 2025 serta Permensos Nomor 3 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional.
Pemutakhiran data dilakukan melalui dua jalur, yakni formal (melalui Kemensos dan pemerintah daerah), dan partisipatif, yakni melibatkan masyarakat secara langsung.
“Kami juga terus melatih operator dinas sosial hingga ke tingkat desa agar proses verifikasi data makin akurat,” katanya.
Data Penyaluran Bansos per 15 September 2025:
Bansos sembako:
- Tersalur ke 13,6 juta KPM (75,89%)
- Total nilai: lebih dari Rp8,2 triliun
Program Keluarga Harapan (PKH):
- Tersalur ke 7,4 juta KPM (74,43%)
- Total nilai: sekitar Rp5,5 triliun
Rekening kolektif (burekol):
- Sembako: 2.164.852 KPM terdaftar, 1.736.558 sudah menerima
- PKH: 1.945.399 KPM terdaftar, 225.243 masih menunggu distribusi. (rdr/ant)

















