Pemerintah menargetkan 330 ribu sekolah menerima smart digital screen atau layar digital pintar hingga 2025. Dari jumlah tersebut, 100 ribu unit ditargetkan sudah terdistribusi pada November tahun ini.
“Kita mulai dari satu sekolah satu layar, kemudian jadi tiga, dan idealnya satu layar per kelas. Ini memungkinkan pembelajaran dengan konten terbaik, termasuk animasi dan sistem tele-education,” ujar Presiden.
Ia menambahkan, teknologi ini sangat penting untuk menjawab persoalan minimnya guru di daerah terpencil dan juga mendukung peningkatan kapasitas tenaga pengajar.
Saat ini terdapat 100 Sekolah Rakyat aktif di berbagai daerah, dan jumlah itu ditargetkan bertambah menjadi 165 sekolah pada akhir September dan mencapai 200 sekolah pada 2026.
“Tahun depan kita tambah 100 lagi, dan setiap tahun akan ditambah 100 Sekolah Rakyat baru. Ini melebihi ekspektasi dan menunjukkan kerja keras semua pihak,” kata Prabowo. (rdr/ant)

















