Afdal menyebutkan, sejumlah strategi telah dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi, seperti pemberian bantuan sarana produksi berupa benih, pupuk, dan pestisida dari dana APBN, penambahan pupuk bersubsidi, serta perluasan areal tanam.
Pemerintah juga mendorong pemanfaatan lahan sawit yang sedang diremajakan untuk ditanami jagung.
“Petani diimbau agar tidak menggunakan benih murah yang tidak jelas asal-usulnya. Benih yang buruk bisa membuat tanaman mudah terserang penyakit dan hasil panen menjadi rendah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa secara umum masyarakat masih tertarik menanam jagung karena harganya yang cenderung stabil. Pasaman Barat sendiri merupakan salah satu sentra jagung terbesar di Provinsi Sumbar. (rdr/ant)




















