Ditambahkan Wako Hendri Septa, hingga saat ini capaian vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun baru sekitar 7 persen dari jumlah yang ditarget sebanyak 88 ribu anak. Hal itu dikarenakan banyak siswa/pelajar yang tidak mendapatkan izin dari orang tuanya untuk divaksin. “Untuk itu, atas nama Pemerintah Kota Padang kami mengimbau kepada para orang tua, ayo ajak anak-anak kita untuk vaksin agar mereka terlindungi,” pungkas Wako.
Sementara itu Juru Bicara COVID-19 yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barlius menambahkan, sebanyak 16 orang guru dan siswa yang positif COVID-19 diketahui setelah melakukan tes PCR. “Untuk mengetahui apakah itu varian Omicron atau tidak, kita masih menunggu hasil penelitian dari Kementerian Kesehatan. Sampel sudah kita kirim ke Jakarta, sekarang kita masih menunggu,” jelasnya.
Barlius mengatakan, untuk mengantisipasi COVID-19, pihaknya sekarang sudah melakukan penyemprotan cairan desinfektan di kedua sekolah tersebut. “Kita sudah turunkan tim penyemprotan. Semoga hal ini dapat mengatasi penyebaran COVID-19 di sekolah tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut Kalaksa BPBD Kota Padang itu menyebut, penemuan kasus COVID-19 di kedua sekolah tersebut tidak menghalangi proses pembelajaran di sekolah lain di Kota Padang, yang tetap berjalan sebagaimana mestinya. “Yang kita tutup hanya dua sekolah saja, sedangkan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah lainnya di Kota Padang tetap berjalan seperti biasanya,” jelas Barlius. (*/rdr)

















