Ia mendorong para guru peserta untuk serius dalam mengikuti pelatihan, menyerap ilmu sebanyak mungkin, dan menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing.
Tak hanya itu, ia juga menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah untuk mengawal keberlanjutan program ini, memastikan tindak lanjut yang konkret, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Bupati Annisa juga menyinggung tantangan global seperti krisis iklim, revolusi industri 5.0, dan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, kemampuan Bahasa Inggris adalah pintu gerbang untuk mengakses pengetahuan global dan memperluas jejaring internasional.
“Mari kita bersinergi menyongsong Generasi Emas Dharmasraya yang berdaya saing global, dan mampu memimpin perubahan — bukan hanya sekadar mengikuti arus,” pungkasnya. (rdr/ant)

















