Menurut Kepsek, dengan edukasi dan adanya bibit ini, siswa tidak hanya belajar teori, tapi juga bisa terlibat langsung dalam proses pembibitan, penanaman, hingga pengelolaan tanaman sawit.
“Apa yang saat ini kita lakukan sangat mendukung kurikulum vokasi,” kata Khairul.
Sementara, Sekretaris PTPN Regional 4, Hariman Siregar mengaku bantuan ini bukan sekadar penyaluran bibit, melainkan bagian dari upaya perusahaan dalam memperkuat pendidikan vokasi pertanian, terutama di bidang perkebunan kelapa sawit.
“Kami ingin siswa SMK memiliki kesempatan belajar langsung dengan bibit berkualitas. Harapannya, mereka bisa memahami proses budidaya sawit sejak dini, mulai dari pembibitan hingga pemeliharaan tanaman,” ujar Hariman Siregar.
Program TJSL Regional 4, kata dia, diarahkan untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional, termasuk bidang pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan ekonomi.
”TJSL kami sudah terencana bergulir tiap tahun untuk dunia pendidikan, infrastruktur, fasilitas umum serta keagamaan,” akhir Sekretaris PTPN Regional 4. (rdr)

















