Fadly juga menyoroti peran vital teknologi dalam mempersempit kesenjangan di tengah masyarakat khususnya bagi perempuan dan anak.
“Kita Pemerintah Kota (Pemko) Padang telah menjalankan sejumlah program, mulai dari P2TP2A, Puspaga, PATBM, hingga layanan pengaduan terintegrasi di aplikasi Padang Mobile.”
“Sehingga warga bisa melaporkan pengaduan apa saja termasuk kekerasan terhadap anak dan perempuan,” beber Wali Kota.
Wakil Rektor IV Unand, Henmaidi, menilai kehadiran Wali Kota Padang sebagai keynote speaker menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong kesetaraan gender dan pembangunan inklusif.
Sementara itu, Ketua Panitia ICGCS 2025, Andri Rusta, S.IP, M.PP, menegaskan konferensi ini menjadi ruang strategis memperkuat jejaring global, sekaligus menghasilkan rekomendasi kebijakan, serta memperkaya wawasan terkait isu gender, budaya, dan masyarakat di era digital.
“ICGCS 2025 bukan sekadar ruang akademik, tetapi diharapkan hasilnya dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya terkait isu gender dan budaya,” ungkapnya. (rdr/pr-pdg)

















